1. Bali, Indonesia : Kaki Bayi tidak boleh menyentuh tanah
Dalam tradisi dan budaya Bali. Bayi yang telah dilahirkan tidak boleh menjejakan atau menyentuhkan kakinya ke tanah sebelum berusia 210 hari. Dalam kepercayaan masyarakat Bali, bayi yang masih berumur dibawah 210 hari itu masih merupakan jelmaan Dewa yang turun ke bumi, dan jika bayi tersebut berusia lebih dari 210 hari, maka pada saat itu mereka telah sepenuhnya menjadi manusia.
–
2. Malaysia: Pijat batu panas untuk ibu
Di Malaysia, setiap ibu yang selesai melahirkan akan menjalani masa yang disebut dengan masa pantangan selama 44 hari untuk menjaga kesehatan dan feminitas ibu. Pada masa itu mereka akan menerima pijatan dengan menggunakan batu panas untuk membersihkan rahim serta perawatan dari pengelupasan kulit, serta untuk mencerahkan dan melembutkan kulitnya. Sang ibu baru itu juga tidak diperbolehkan mengangkat benda-benda berat atau melakukan pekerjaan apapun kecuali merawat bayinya. Tugas-tugas rumah tangga di ambil alih oleh suami atau orang yang dipekerjakan.
–
3. Brasil: Cinderamata bagi tamu
Di Brasil, seorang ibu yang hamil akan menyiapkan beberapa souvenir atau cindermata yang akan diberikan pada para tamu yang berkunjung ketika sang bayi telah lahir. Kebanyakan souvenir tersebut adalah permen, manisan, parfum kecil, dan sebagainya. Souvenir tersebut diberikan sebagai bentuk ungkapan terima kasih karena telah datang mengunjungi.
–
4. Trinidad: Selipkan uang di tangan bayi
Di Trinidad, mereka yang mengunjungi keluarga yang baru saja memiliki bayi, akan menyelipkan uang di tangan sang bayi. Hal tersebut dilakukan dengan harapan bisa membawa rejeki dan keberuntungan bagi sang bayi yang baru lahir yang biasanya dilakukan sebelum pukul 6 petang, karena mereka yakin embun malam bisa membuat bayi sakit.
–
5. Jamaika: Tanam tali pusar dengan pohon
Dalam tradisi di Jamaika, seorang ibu yang baru melahirkan akan menguburkan tali pusarnya di tempat khusus dan diatasnya akan ditanami dengan sebatang pohon. Pohon tersebut sebagai alat pedagogis, yaitu mengajar sang anak untuk bertanggung jawab dalam kehidupannya. Tradisi itu berasal dari ‘spirit’ Jamaika, “Rumah adalah tempat tali pusar dimakamkan, yang melambangkan keterikatan manusia dengan tempat dia berasal”.
–
6. China: Telur merah untuk sang bayi
Dalam tradisi keluarga China, ketika sang bayi telah menginjak usia satu bulan, maka diadakan upacara bulan purnama untuk merayakan sebulan penuh kehidupannya. Biasanya, pada pagi hari ketika bayi tersebut berusia 30 hari, para kerabat dan teman akan berkumpul untuk memberi berkat atau hadiah pada sang bayi dan orang tuanya. Hadiah tersebut berupa telur merah serta beberapa manisan dan kue.
–
7. Armenia: Biarkan bayi memilih
Dalam tradisi Armenia, ketika bayi mendapatkan gigi pertamanya, maka orang tua si bayi akan merayakannya dengan sebuah ritual yang disebut ‘Agra Hadiq”, mereka meletakkan sang bayi di lantai yang dikelilingi banyak barang simbolik.
Barang yang nantinya akan dipilih sang bayi akan melambangkan masa depan bayi tersebut. Ritual ini mirip dengan ritual yang juga dilakukan di sebagian daerah di Indonesia.
–
8. Mesir: Ritual sebou untuk memberi nama bayi
Di Mesir, Bayi mereka akan mulai diberi nama pada hari ketujuh dengan mengadakan sebuah upacara atau ritual. Upacara penamaan itu disebut dengan ‘Sebou’. Menurut tradisi mereka, sang ibu akan meletakkan bayi yang berpakaian jubah ke sebuah keranjang besar, dengan berselimutkan kain putih yang halus dan lembut.
Hal tersebut memiliki makna agar sang bayi terbiasa dengan segala keanehan hidup. Kemudian setelah itu, sang bayi akan diletakkan di lantai lalu sekujur tubuhnya akan diusap dengan menggunakan pisau, yang bermakna mengusir roh jahat.
–
9. Finlandia: Paket untuk bayi dari pemerintah
Ada sebuah pepatah yang mengatakan bahwa ‘Setiap bayi lahir dengan membawa sepotong roti dilengannya’, Nah, kalau di Finlandia, bayi lahir membawa kotak kado!. Hal yang sudah berlangsung selama 75 tahun di Finlandia ini adalah kebijakan pemerintah yang akan memberikan sebuah kotak pada ibu yang habis melahirkan. Kotak bingkisan itu berisi berbagai keperluan bayi seperti pakaian bayi, mainan dan sprey, bahkan kotak itu bisa digunakan sebagai tempat tidur sang bayi.
Sebelum diberikan kotak tersebut, sang ibu biasanya akan diberikan pilihan apakah mau memilih kotak atau ditukar dengan uang tunai sejumlah USD190, tetapi biasanya mereka akan memilih kotak.
Pada awalnya tradisi ini hanya diberikan pada orang-orang dengan penghasilan yang rendah, namun ternyata tradisi ini terus berkembang hingga sekarang dengan tidak memperhatikan latar belakang orang tua sang bayi.
–
10. Denmark dan Swedia: Tidur siang di luar rumah
Para orang tua Nordig (Denmark Swedia) akan membawa bayi mereka keluar rumah yang merupakan rutinitas. Mereka yakin udara yang dingin bisa membantu bayi untuk tidur dengan nyenyak dan makan dengan lebih baik, mereka biasanya akan membawa bayi-bayi mereka ke luar rumah untuk tidur siang, meskipun udara cukup dingin.
–
11. Jepang: Simpan Tali pusar di kotak kayu

Seorang ibu yang selesai melahirkan di rumah sakit di Jepang akan diberikan sebuah paket yang terbuat dari kayu. Paket itu biasanya berisi mainan atau kimono kecil dan ditaruh bersama tali pusar sang bayi yang akan diberikan pada saat sang ibu akan meninggalkan rumah sakit. Hal tersebut di percaya oleh masyarakat Jepang sebagai bentuk awal dari hubungan positif antara ibu dengan anaknya. Setelah bayi mereka berusia satu minggu, orang tua dan para kerabat mengadakah sebuah upacara penamaan bagi sang bayi yang akan dilakukan di depan altar Budha.
Dalam kitab Alfiqhul Islami Wa Adillatuhu, Syaikh Wahbah Azzuhaili menyebutkan beberapa ritual dalam Islam yang perlu dilakukan ketika menyambut kelahiran anak. Namun ada tiga ritual paling penting yang perlu dilakukan ketika anak baru lahir. Ketiga ritual tersebut sebagai berikut;
Disunahkan bagi orang tuanya mengumandangkan azan pada telinga sebelah kanan dan iqamah pada telinga sebelah kirinya.
Ritual azan dan iqamah ini sudah pernah dilakukan Nabi Saw. pada saat Sayidah Fatimah melahirkan Sayyidina Hasan. Nabi Saw. mengumadangkan azan di telinga Sayidina Hasan sebelah kanan dan iqamah pada telinga sebelah kiri. Dalam hadis riwayat Imam Abu Daud disebutkan;
عن عبيد الله بن أبى رافع عن أبيه قال رأيت رسول الله صلى الله عليه وسلم أذن فى أذن الحسن بن علي حين ولدته فاطمة بالصلاة
Dari Ubaidillah bin Abi Rafi’, dari ayahnya, ia berkata: aku melihat Nabi Saw. mengumandangkan azan di telinga Husain bin Ali ketika Siti Fatimah melahirkannya dengan azan shalat.”
Juga disebutkan dalam hadis riwayat Imam Baihaqi dari Ibnu Abbas, dia berkata;
ان النبي صلى الله عليه وسلم اذن في اذن الحسن بن علي يوم ولد واقام في اذنه اليسرى
“Sesungguhnya Nabi Saw. mengumandangkan azan di telinga sebelah kanan Sayidina Hasan, dan iqamah di telinga sebelah kirinya.”
Membacakan surah Alikhlas pada telinga sebelah kanan.
Selain azan dan iqamah, disunahkan pula membacakan surah Alikhlas pada telinga sebelah kanan bayi. Hal ini dimaksudkan agar ajaran tauhid merupakan hal pertama yang didengar oleh bayi. Dalam kitab Musnad Ibnu Razin disebutkan;
انه صلى الله عليه وسلم قرا في اذن مولود سورة الاخلاص
“Sesungguhnya Nabi Saw. membacakan surah Alikhlas pada telinga anak yang baru dilahirkan.”
Menbacakan doa di telinga sebelah kanan bayi.
Baca Juga : Jejak Islam di Dunia: Puasa di Kerala, Pintu Masuk Awal Islam di India
Mendoakan anak yang baru lahir sangat dianjurkan agar anak tersebut selamat terutama dari godaan setan. Di antaranya adalah membacakan doa yang terdapat dalam surah Ali Imran ayat 36 pada telinga sebelah kanannya.
إِنّي أُعِيذُهَا بِكَ وَذُرِّيَّتَهَا مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
Inni u’idzuha bika wadzurriyyataha minasysyaithanir rajim
Artinya; “Aku memohon perlindungan untuknya serta anak-anak keturunannya kepada (pemeliharaan) Engkau dari pada setan yang terkutuk.”
? Sumber
Repulished by [ AyoJalanTerus.com ] – Membuka Mata Melihat Dunia
https://www.ayojalanterus.com/2019/12/11-ritual-unik-untuk-bayi-dari-berbagai.html